Wednesday, November 28, 2012

Tips Pertolongan Pertama Pada Penderita Penyakit Jantung dan Stroke



Penyakit jantung  dan stroke sampai kini masih trcatat sebagai dua penyakit yang banyak menelan korban jiwa. Serangan jantung bisa terjadi kepada siapa saja, tak terkecuali keluarga dan orang terdekat dengan kita.

Jika itu terjadi, apa tindakan anda? Jagan terlalu lama membiarkan penderita serangan jantung tergeletak. Terlebih lagi, pertolongan aka berhasil baik jika dilakukan sedini mungkin.  Berikut ini panduan medis darurat pada penderita penyakit jantung dan stroke.

1.       6 jam yang menentukan
Serangan jantung yang sering terjadi adalah akibat pembuluh darah yang menyempit (arteriosklerosis). Pasokan darah kejantung jauh berkurang, sehingga otot jantung tidak mendapat oksigen yang cukup. Penderita merasa nyeri, akhirnya otot jantung akan mati.

Ganguan jantung lainya adalah angina dan gagal jantung. Gejalanya hamper sama dengan derangan jantung, dan sama-sama bisa menyebabkan jantung bisa berhenti berfungsi.
Saat seseorang mengalami serangan jantung, ia harus segera di baawa ke instansi kesehatan. Selama 6 jam sejak terjadi serangan.

Kondisi darurat lain, adalah stroke atau pitam otak. Ini terjadi karena sumbatan atau sumbatan pembuluh darah didalam otak. Sehingga aliran darah menuju bagian tertentu dari otak tergangu. Gejala dan tanda dari penderita sangat beragam, tergantung luas dan daerah dari otak yang terkena dampak ganguan. Gejala ringan dan berat sama-sama dapat mengancam jiwa.

2.       Tanda serangan jantung
Gejala berikut ini merupakan cirri khas pada penderita serangan jantung, namun dapat muncul juga pada gangguan jantung lainnya.
Ø  Dada terasa tidak enak, nyeri atau berat. Nyeri menyebar ke lengan kiri, lerher, rahang dan punggung.
Ø  Nyeri bermula tiba-tiba, namun kemudian berkembang beberapa menit.
Ø  Penderita memegang dadanya, badannya sedikit membungkuk.
Ø  Tidak merespon ( tidak sadarkan diri )henti napas dan denyut nadi tidak ada.
Ø  Mengalami ganguan pernapasan. Pada penderita gagal jantung biasanya muncul berupa sesak nafas setelah melakukan aktifitas fisik.
Ø  Denyut nadi tidak normal ( cepat, lemah, tidak teratur )
Ø  Jntung berdenyut ( palpitasi )
Ø  Pembuluh darah balik melebar, baik dileher maupun tubuh bagian atas.
Ø  Bengkak di pergelangan kaki.
Ø  Mual di perut, muntah, rasa tak enak di lambung.
Ø  Kepala terasa ringan.
Ø  Rasa lemas muncul mendadak.

3.       Tanda penyakit  stroke
Pada serangan jantung, fase awal yang mudah dikenali adalah adanya rasa nyeri pada bagian dada sebelah kiri. Sementara pada stroke, tandanya adalah rasa kebas dan tidak bisa menggerakan anggota badan.
Tanda-tanda yang biasa muncul pada serangan stroke:
Ø  Nyeri kepada, mungkin gejala awal, atau satu-satunya gejala.
Ø  Kehilangan kesadaran, rasa kesemutan, kebas, atau kelumpuhan dari wajah dan alat gerak.
Ø  Berbicara tidak jelas ( sulit berbicara ), penglihatan kabur, kejang, pupil mata tidak sama kanan dan kiri.
Ø  Kehilangan control saluran kemh dan pembbuangan.
Ø  Kulit pucat, abu-abu, kebiruan.
Ø  Muncul keringat dingin kebiruan.


4.       Pertolongan pertama
Baik pada penderita jantung maaupun stroke  pertolongannya hampir sama.
Ø  Tenangkan penderita dan diri anda, jangan panic.
Ø  Jangan tinggalkan penderita sendirian, sebisa munggkin ditemani.
Ø  Minta penderita neristirahat, menghentikan kegiatan dan berbaring pada posisi setengah duduk.
Ø  Pastikan jalan nafas penderita terbuka dengan baik. Berikan suplai oksigen menggunakan tabung oksigen  bila ada. Kendurkan semua pakaian yang mengikat pada tubuh penderita.
Ø  Jangan beri makan atau minum.
Ø  Bila penderita tidak sadarkan diri, segera berikan resusitaasi jantung paru ( RJP ). Tindakan ini berupa pemberian nafas buatan dan pijat jantung luar.
Ø  Bawa penderita ke instansi kesehatan terdekat.

5.       Pentingnya pelatihan
Pada penderita serangan jantung, sambil menunggu bantuan medis, bisa di berikan 2 tablet aspirin. Tapi, untuk jenis tablet nitrat yang diberikan dibawah lidah, harus dilakukan dokter.
Bila kondisi penderita tidak sadar. Periksa naafas dan detak jantungnya di leher. Jika nafas berhenti namun jantung berdetak, beri nafas bbuatan. Dan jika jantungnya berhenti berdetak lakukan pijat jantung luar. Namun, untuk pijat ini, perlu pengetahuan dan pelatihan untuk melakukan secara tepat. Untuk itu anda perlu melakukan pelatihan khusus.

Dalam pelatihan ini, peserta mendapat pengetahuan dasar tentang kondisi-kondisi gawat sehari-hari, serta penangannya. Seorang penolong sebaiknya punya serifikat dari pelatihan. Tapi pengetahuan dasarnya bisa di pelajari sendiri. ( lihat no 6 )

Yang jelas, penolong harus punya keberanian. Kalau ragu-ragu sebaiknya tidak usah melakukanya sendiri,  cukup amankan penderita dan periksa keadaanya lalu segera cari pertolongan.

6.       Resutitasi jantung-paru
Sebelum melakukan resutitasi ini, lakukan penilaian akan bahaya. Pastikan keadaan sekitar aman untuk penderita. Lalu tepuk bahu penderita dan Tanya dengan suara lantang untuk melihat responyanya. Kemudian telepon polisi atau unut gawat darurat untuk meminta bantuan.

Jika penderita tidak member respon , lakukan langkah berikutnya. yaitu, dengan melihat penderita masi bernafas atau tidak.
Caranya dengan mendekatkan pipi dan telinga di depan hidung si pinderita, sambil menlihat pergerakan dadanya. Lalu, periksa nadi penderita dengan mereba nadi pada lekukan antara jakun dan otot leher menggunakan jari, selama 5 - 10 detik. Pedoman dasarnya  sebagai berikut:

A.      Membuka jalan nafas ( aiarways control )
Setelah penderita dibaringkan telentang. Angkat dagu dan dahi penderita ( ini bisa dilakukan bila tidak ada kepala, leher, ataupun tulang belakang ).
Cara lain, dorong rahang bawah ( jaw trust maneuver ) ke atas. Gerakan ini akan mendorong lidah ke atas, sehinggga jalan nafas terbuka. Jaga agar posisi mulut penderita teteap terbuka.
Setelah itu periksa mulutnya. Adakah benda yang menghambat saluran nafas, seperti makanan atau gigi palsu yang terlepas. Bila ada, keluarkan dengan jari tangan. Hati-hati jangan sampai malah anda mendorong benda tersebut masuk ke dalam tenggorokan.

B.      Bantuan pernafasan buatan ( breathing support )
Kandungan oksigen kira 21% banyaknya dari komponen udara. Sementara, proses bernafas manusia hanya memanfaatkan  5% oksigen yang ada di udara. Ini aartinya ada 16% oksigen pada udara yang kita keluarkan dan dapat kita tiupkan kedalam paru-paru penderita serangan jantung.
Caranya, pijat kedua hidung penderita, tempelkan mulut anda dengan mulut penderita, hembuskan nafas setiap 5 detik.

C.      Bantuan sirkulasi ( circulatory support )
Lebih dikenal dengan pijatan jantung luar (PJL ). Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1.       Baringkan penderita pada posisi telentang pada permukaan yang keras, jangan di kasur.
2.       Bebaskan pakaian penderita ( mengendurkan pakaian yang mengikat erat )
3.       Posisikan diri anda di sisi penderita. Kedua lutut terbuka kira-kira selebar bahu anda.
4.       Tentukan pertemuan lengkung iga. Caranya, ukur 2 jari ke atas pada garis tengah tulang dada. Letekan salah satu bantalan tangan di sini. Tangan yang lain menekan di atasnya. Bahu dan siku tetap lurus. Lakukan PJL sebanyak 15 kali dengan kecepatan pijatan 80-100 kali per menit.
5.       Berikan bantuan nafas buatan 2 kali secara kuat namun lembut. Satu tiupan lamanya 1,5 – 2 detik.
6.       Lakuakn terus hingga 4 siklus dari 15 kali pijatan 2 bantuan nafas buatan.
7.       Periksa nadi di leher penderita. Juka nadi berdenyut dan nafas belum ada, teruskan dengan bantuan pernafasan.

Semoga bermanfaat

No comments:

Post a Comment