Penyakit jantung dan
stroke sampai kini masih trcatat sebagai dua penyakit yang banyak menelan
korban jiwa. Serangan jantung bisa terjadi kepada siapa saja, tak terkecuali
keluarga dan orang terdekat dengan kita.
Jika itu terjadi, apa tindakan anda? Jagan terlalu lama
membiarkan penderita serangan jantung tergeletak. Terlebih lagi, pertolongan
aka berhasil baik jika dilakukan sedini mungkin. Berikut ini panduan medis darurat pada
penderita penyakit jantung dan stroke.
1.
6 jam yang menentukan
Serangan jantung yang sering terjadi adalah
akibat pembuluh darah yang menyempit (arteriosklerosis). Pasokan darah
kejantung jauh berkurang, sehingga otot jantung tidak mendapat oksigen yang
cukup. Penderita merasa nyeri, akhirnya otot jantung akan mati.
Ganguan jantung lainya adalah angina dan
gagal jantung. Gejalanya hamper sama dengan derangan jantung, dan sama-sama
bisa menyebabkan jantung bisa berhenti berfungsi.
Saat seseorang mengalami serangan jantung,
ia harus segera di baawa ke instansi kesehatan. Selama 6 jam sejak terjadi
serangan.
Kondisi darurat lain, adalah stroke atau
pitam otak. Ini terjadi karena sumbatan atau sumbatan pembuluh darah didalam
otak. Sehingga aliran darah menuju bagian tertentu dari otak tergangu. Gejala
dan tanda dari penderita sangat beragam, tergantung luas dan daerah dari otak
yang terkena dampak ganguan. Gejala ringan dan berat sama-sama dapat mengancam
jiwa.
2.
Tanda serangan jantung
Gejala berikut ini merupakan cirri khas pada
penderita serangan jantung, namun dapat muncul juga pada gangguan jantung
lainnya.
Ø
Dada terasa tidak enak, nyeri atau berat. Nyeri
menyebar ke lengan kiri, lerher, rahang dan punggung.
Ø
Nyeri bermula tiba-tiba, namun kemudian
berkembang beberapa menit.
Ø
Penderita memegang dadanya, badannya sedikit
membungkuk.
Ø
Tidak merespon ( tidak sadarkan diri )henti
napas dan denyut nadi tidak ada.
Ø
Mengalami ganguan pernapasan. Pada penderita
gagal jantung biasanya muncul berupa sesak nafas setelah melakukan aktifitas
fisik.
Ø
Denyut nadi tidak normal ( cepat, lemah, tidak
teratur )
Ø
Jntung berdenyut ( palpitasi )
Ø
Pembuluh darah balik melebar, baik dileher
maupun tubuh bagian atas.
Ø
Bengkak di pergelangan kaki.
Ø
Mual di perut, muntah, rasa tak enak di lambung.
Ø
Kepala terasa ringan.
Ø
Rasa lemas muncul mendadak.
3.
Tanda penyakit stroke
Pada serangan jantung, fase awal yang mudah
dikenali adalah adanya rasa nyeri pada bagian dada sebelah kiri. Sementara pada
stroke, tandanya adalah rasa kebas dan tidak bisa menggerakan anggota badan.
Tanda-tanda yang biasa muncul pada serangan
stroke:
Ø
Nyeri kepada, mungkin gejala awal, atau
satu-satunya gejala.
Ø
Kehilangan kesadaran, rasa kesemutan, kebas,
atau kelumpuhan dari wajah dan alat gerak.
Ø
Berbicara tidak jelas ( sulit berbicara ), penglihatan
kabur, kejang, pupil mata tidak sama kanan dan kiri.
Ø
Kehilangan control saluran kemh dan pembbuangan.
Ø
Kulit pucat, abu-abu, kebiruan.
Ø
Muncul keringat dingin kebiruan.
4.
Pertolongan pertama
Baik pada penderita jantung maaupun
stroke pertolongannya hampir sama.
Ø
Tenangkan penderita dan diri anda, jangan panic.
Ø
Jangan tinggalkan penderita sendirian, sebisa
munggkin ditemani.
Ø
Minta penderita neristirahat, menghentikan
kegiatan dan berbaring pada posisi setengah duduk.
Ø
Pastikan jalan nafas penderita terbuka dengan
baik. Berikan suplai oksigen menggunakan tabung oksigen bila ada. Kendurkan semua pakaian yang
mengikat pada tubuh penderita.
Ø
Jangan beri makan atau minum.
Ø
Bila penderita tidak sadarkan diri, segera
berikan resusitaasi jantung paru ( RJP ). Tindakan ini berupa pemberian nafas
buatan dan pijat jantung luar.
Ø
Bawa penderita ke instansi kesehatan terdekat.
5.
Pentingnya pelatihan
Pada penderita serangan jantung, sambil
menunggu bantuan medis, bisa di berikan 2 tablet aspirin. Tapi, untuk jenis
tablet nitrat yang diberikan dibawah lidah, harus dilakukan dokter.
Bila kondisi penderita tidak sadar. Periksa
naafas dan detak jantungnya di leher. Jika nafas berhenti namun jantung
berdetak, beri nafas bbuatan. Dan jika jantungnya berhenti berdetak lakukan pijat
jantung luar. Namun, untuk pijat ini, perlu pengetahuan dan pelatihan untuk
melakukan secara tepat. Untuk itu anda perlu melakukan pelatihan khusus.
Dalam pelatihan ini, peserta mendapat
pengetahuan dasar tentang kondisi-kondisi gawat sehari-hari, serta penangannya.
Seorang penolong sebaiknya punya serifikat dari pelatihan. Tapi pengetahuan
dasarnya bisa di pelajari sendiri. ( lihat no 6 )
Yang jelas, penolong harus punya
keberanian. Kalau ragu-ragu sebaiknya tidak usah melakukanya sendiri, cukup amankan penderita dan periksa keadaanya
lalu segera cari pertolongan.
6.
Resutitasi jantung-paru
Sebelum melakukan resutitasi ini, lakukan
penilaian akan bahaya. Pastikan keadaan sekitar aman untuk penderita. Lalu
tepuk bahu penderita dan Tanya dengan suara lantang untuk melihat responyanya.
Kemudian telepon polisi atau unut gawat darurat untuk meminta bantuan.
Jika penderita tidak member respon ,
lakukan langkah berikutnya. yaitu, dengan melihat penderita masi bernafas atau
tidak.
Caranya dengan mendekatkan pipi dan telinga
di depan hidung si pinderita, sambil menlihat pergerakan dadanya. Lalu, periksa
nadi penderita dengan mereba nadi pada lekukan antara jakun dan otot leher
menggunakan jari, selama 5 - 10 detik. Pedoman dasarnya sebagai berikut:
A.
Membuka jalan nafas ( aiarways control )
Setelah penderita dibaringkan telentang. Angkat dagu dan dahi penderita (
ini bisa dilakukan bila tidak ada kepala, leher, ataupun tulang belakang ).
Cara lain, dorong rahang bawah ( jaw trust maneuver ) ke atas. Gerakan
ini akan mendorong lidah ke atas, sehinggga jalan nafas terbuka. Jaga agar
posisi mulut penderita teteap terbuka.
Setelah itu periksa mulutnya. Adakah benda yang menghambat saluran nafas,
seperti makanan atau gigi palsu yang terlepas. Bila ada, keluarkan dengan jari
tangan. Hati-hati jangan sampai malah anda mendorong benda tersebut masuk ke
dalam tenggorokan.
B.
Bantuan pernafasan buatan ( breathing support )
Kandungan oksigen kira 21% banyaknya dari komponen udara. Sementara,
proses bernafas manusia hanya memanfaatkan
5% oksigen yang ada di udara. Ini aartinya ada 16% oksigen pada udara
yang kita keluarkan dan dapat kita tiupkan kedalam paru-paru penderita serangan
jantung.
Caranya, pijat kedua hidung penderita, tempelkan mulut anda dengan mulut
penderita, hembuskan nafas setiap 5 detik.
C.
Bantuan sirkulasi ( circulatory support )
Lebih dikenal dengan pijatan jantung luar (PJL ). Langkah-langkahnya
sebagai berikut:
1.
Baringkan penderita pada posisi telentang pada
permukaan yang keras, jangan di kasur.
2.
Bebaskan pakaian penderita ( mengendurkan
pakaian yang mengikat erat )
3.
Posisikan diri anda di sisi penderita. Kedua
lutut terbuka kira-kira selebar bahu anda.
4.
Tentukan pertemuan lengkung iga. Caranya, ukur 2
jari ke atas pada garis tengah tulang dada. Letekan salah satu bantalan tangan
di sini. Tangan yang lain menekan di atasnya. Bahu dan siku tetap lurus.
Lakukan PJL sebanyak 15 kali dengan kecepatan pijatan 80-100 kali per menit.
5.
Berikan bantuan nafas buatan 2 kali secara kuat
namun lembut. Satu tiupan lamanya 1,5 – 2 detik.
6.
Lakuakn terus hingga 4 siklus dari 15 kali
pijatan 2 bantuan nafas buatan.
7.
Periksa nadi di leher penderita. Juka nadi
berdenyut dan nafas belum ada, teruskan dengan bantuan pernafasan.
Semoga bermanfaat
No comments:
Post a Comment